Beberapa alasan mengapa ketika kamu banyak uang tetapi sulit untuk menyisihkan uang untuk menabung, simak fakta berikut
1. Gaya hidup konsumtif
Salah satu alasan terbesar adalah gaya hidup yang cenderung konsumtif. Promo belanja, diskon, hingga tren flexing membuat orang lebih sering mengutamakan keinginan ketimbang kebutuhan. Uang yang seharusnya masuk tabungan justru habis untuk hal-hal yang tidak mendesak.
2. Tidak ada perencanaan keuangan
Banyak orang hanya fokus pada pengeluaran sehari-hari tanpa membuat rencana jangka panjang. Tanpa budgeting yang jelas, uang jadi cepat habis tanpa terasa, dan tabungan pun terabaikan.
3. Penghasilan terbatas
Bagi sebagian orang, gaji yang diterima memang hanya cukup untuk kebutuhan pokok. Akibatnya, sulit menyisihkan dana tambahan untuk tabungan. Namun, sekecil apa pun, menyisihkan Rp10.000–Rp20.000 secara rutin tetap bisa menjadi awal yang baik.
4. Tidak punya tujuan keuangan
Menabung tanpa tujuan terasa membosankan. Itulah sebabnya banyak orang berhenti di tengah jalan. Padahal, dengan punya target misalnya untuk dana darurat, liburan, atau membeli rumah menabung jadi lebih terarah dan konsisten.
5. Godaan “Nanti Saja”
Seringkali, orang menunda menabung dengan alasan akan mulai besok atau bulan depan. Namun, kebiasaan menunda inilah yang membuat tabungan tidak kunjung terkumpul.
Mulailah dengan metode sederhana, seperti aturan 50/30/20: 50% untuk kebutuhan, 30% untuk keinginan, dan 20% untuk tabungan/investasi. Gunakan juga fitur auto-debet atau e-wallet savings agar menabung jadi lebih praktis dan konsisten.
Memperluas jaringan cabang ke semua pusat kota Indonesia
read moreMempererat hubungan baik dengan perushaan supplier alat produktif, salah satunya...
read moreMelaksanakan kegiatan peduli sesama melalui program CSR "Coorporate Social Resp...
read more